Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Sahabat fillah...
Salah satu kisah pahit dalam perjalanan dakwah Rasulullah Saw adalah di Kota Thaif.
Selama 10 hari Rasulullah Saw tinggal dan berda'wah di kota ini, tidak satupun penduduk Thaif yg mau mendengar da'wah Nabi Saw. Bahkan setiap hari Nabi Saw diperlakukan kasar.
Hingga suatu hari, ketika Nabi Saw lanjutkan da'wahnya, beliau dilempari batu hingga kaki dan kepalanya berdarah-darah.
Dalam kondisi kritis ini, Zaid bin Haritsah segera melindungi Nabi Saw dengan membawanya di sebuah kebun di ujung kota Thaif.
Saat duduk di bawah pohon Rasulullah saw berdo'a kepada Allah SWT :
" Ya, Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku?
Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan di akherat dari murka-Mu yang hendak Engkau turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu.”
Selang beberapa saat setelah berdo'a, Jibril datang kepada Nabi Saw dan berkata : “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan dan jawaban kaummu terhadapmu, dan Allah telah mengutus Malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan sesukamu.“
Malaikat penjaga gunungpun berseru kepada Nabi SAW :
" Wahai Muhammad! Aku adalah Malaikat penjaga gunung,apakah
tidak sebaiknya saya timpakan gunung itu kepada mereka, aku bisa membalikkan gunung ini ke atas mereka, Sehingga seluruh penduduk kota ini hancur binasa."“ pinta Malaikat penjaga gunung,
Dengan kondisi lemah dan darah terus mengucur dari kepala Rasulullah Saw, beliau berkata tenang kepada Malaikat penjaga gunung :
" Maafkanlah mereka, karena sesungguhnya mereka belum mengetahui risalah kebenaran yg saya bawakan.
Bahkan aku menginginkan semoga Allah swt mengeluarkan mereka dari kegelapan dan menjadikan anak2 cucu mereka menjadi generasi penyembah Allah semata dan tidak mepersekutukan-Nya dengan sesuatupun."jawab Rasulullah.
Subhanallah, sungguh tinggi budi pekerti Rasulullah SAW,kekasih Allah manusia mulia yang menjadi panutan umat.
Sungguh besar kasih sayang dan cintanya kepada sesama manusia, bahkan terhadap orang2 yang telah menyakitinya sekalipun.
Inilah contoh, bahwa Islam adalah kelembutan, penuh cinta dan kasih sayang.
Tugas kita hanyalah menyampaikan kebenaran dengan jalan penuh kasih sayang dan cinta yg ikhlas.
Sabda Rasulullah SAW:
"Allah SWT hanya memberikan kasih sayangnya kepada hamba-hambanya yang penuh kasih." (HR ath-Thabrani).
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua,sehingga kita mampu meneladani jejaknya AAMIIN YA ROBBAL"ALAMIIN...
Berbagi: facebook
Berbagi: twitter
Mohammad Taufiq Karangjati Ngawi
Facebook: Mohammad Taufiq Karangjati Ngawi
Twitter: : Mohammad Taufiq Karangjati Ngawi
Email : Mohammad Taufiq Karangjati Ngawi
Halaman: Tips Kesehatan
:Arti Kehidupan
Grup: Forum Silaturahmi "NURUL HIKMAH"